Outros sites Medialivre
Caldeirão da Bolsa

O gajo está mesmo metido, não está?

Espaço dedicado a todo o tipo de troca de impressões sobre os mercados financeiros e ao que possa condicionar o desempenho dos mesmos.

Re: ... dan Mafioso Hukum

por MatildeSerrano » 10/11/2009 14:27

aefernandes Escreveu:Socrates dan Mafioso Hukum
Kamis, 5 November 2009 | 03:21 WIB

Oleh Bernard L Tanya

Sulit dipercaya! Hingga kini ruang penegakan hukum kita ternyata masih dihuni para mafioso hukum.

Rekaman sadapan KPK berdurasi 4,5 jam yang diperdengarkan pada Sidang MK, Selasa (3/11) siang, mempertontonkan sindikasi busuk. Hampir semua komponen penegak hukum terlibat sindikasi ini, hanya demi menyelamatkan seorang pelaku korupsi. Yang lebih menggelikan, lembaga KPK disasar sebagai target penghancuran.

Sindikat mafia

Akal sehat siapa pun sulit mengingkari, isi rekaman itu benar-benar menunjukkan sindikat mafia. Pertama, ada upaya bersama yang disusun rapi untuk melindungi kejahatan dan pelakunya (korupsi yang dilakukan Anggoro Widjojo).

Kedua, target yang disasar untuk diserang dan dideligitimasi adalah lembaga penegak hukum dan aparatnya (KPK dan Bibit-Chandra) yang amat ngotot mengusut kasus itu.

Ketiga, ada kisah suap-menyuap yang coba dipakai sebagai alat penjinak aparat KPK.

Keempat, aktor yang terlibat adalah kombinasi berbagai kekuatan besar (pengusaha, polisi, jaksa, pengacara, oknum Lembaga Perlindungan Saksi) yang mampu membuat hitam-putih sebuah kasus.

Kelima, selain sejumlah pejabat teras kepolisian dan kejaksaan, presiden juga disebut- sebut, serta keterlibatan media.

Keenam, ada pembagian tugas yang relatif jelas, siapa kerja apa, berikut dana operasionalnya segala untuk mendukung skenario yang dipesan bos besar (Anggoro melalui Anggodo).

Ketujuh, ada intrik the end justifies the means ala Machiavelianisme dengan cara merekayasa kasus untuk menghabisi musuh, bahkan ada rencana penghilangan nyawa yang ditujukan kepada Chandra Hamzah.

Nasib Socrates

Kisah mafioso ini mengingatkan kita pada pesan Socrates, filsuf eudaimonia dan guru kebajikan. Kata Socrates, celakalah negeri yang penghuninya tidak respek pada hukum. Tahu sebabnya? Hukum, kata Socrates, adalah landasan hidup bersama yang paling utama jika kita ingin meraih/menikmati keadilan, kedamaian, kebahagiaan, keamanan, dan kesejahteraan. Karena itu, tiap pengabaian hukum, sekecil apa pun (entah dengan melanggar, memandulkan, atau memanipulasi) merupakan tindakan keji yang amat berbahaya bagi eksistensi bangsa. Begitu hukum tercabik-cabik, kehancuran di depan mata, karena yang akan terjadi adalah kesewenangan, penindasan, ketidakadilan, dan merajalelanya kebiadaban.

Socrates tidak berkhotbah. Ia bertindak dan memberi contoh, bahkan mempertaruhkan nyawanya demi kewibawaan hukum. Kita tahu, Socrates mengalami kasus yang mirip Bibit-Chandra. Konspirasi yang dibuat kaum Sofis dan pimpinan religi Olympus mengantar Socrates sebagai pesakitan di pengadilan Athena.

Pokok soalnya adalah, pertama, kritik pedas Socrates yang tiada henti terhadap kiprah kelompok filsuf Sofis yang cenderung memanfaatkan kehormatan dan keahlian mereka sebagai ahli retorika untuk memengaruhi kaum muda Athena pada cara hidup yang tidak terhormat. Kepandaian retorika bukan dipakai sebagai jalan menemukan kebenaran, tetapi sebagai alat kelicikan: membenarkan yang salah, menyalahkan yang benar.

Kedua, penolakan Socrates atas kebenaran ”wangsit ilahi” yang disampaikan pimpinan religi Olympus. Konon pimpinan religi Olympus bertanya kepada para dewa tentang siapa orang paling bijak di Athena dan jawabannya adalah Socrates. Socrates menolak ”wangsit” itu, tidak mau ditokohkan sebagai orang paling bijak.

Atas sikapnya itu, Socrates dituduh kelompok Sofis dan pimpinan Olympus sebagai ”penjahat” yang berujung ke pengadilan. Meski kerabat, teman, dan murid-muridnya membujuk dan menawarkan jasa untuk menghindari ”pengadilan sesat”, Socrates menolaknya.

Kata Socrates: pantang baginya untuk melecehkan hukum di negerinya; karena tahu hukum, maka ”wajib baginya menjalankan dan menghormatinya”; hanya orang lalim yang tidak mewujudkan apa yang ia tahu dalam perbuatan; hidup terhormat lebih utama dari materi.

Dampak

Pesan Socrates ini sebaiknya direnungkan oleh semua komponen bangsa, dari pemimpin hingga rakyat jelata. Kita sudah merasakan ragam ”penderitaan” akibat bermain-main dengan hukum; sulit mendapat kepercayaan dunia internasional, investor enggan menanamkan modal, kemiskinan meluas akibat korupsi, dilecehkan sebagai bangsa liar, dan banyak dampak buruk yang berbiak dari ketakacuhan terhadap hukum.

Saatnya pimpinan dan aparat penegak hukum menjadi contoh. Peristiwa memalukan (seperti dalam rekaman yang disadap KPK) harus menjadi kasus terakhir. Karena itu, perlu langkah segera dari pemerintah/presiden untuk membersihkan kepolisian dan kejaksaan. Tidak perlu reposisi lembaga. Yang perlu dibenahi adalah aparat dan sistem pengawasannya. Tidak ada manfaatnya reposisi lembaga jika aparat dan sistem pengawasannya tidak berubah. Biarkan institusi kepolisian dan kejaksaan tetap independen karena penegakan hukum harus tetap terjaga imparsialitasnya. Tidak ada salahnya jika sistem pengawasan yang dijalankan KPK diterapkan di kepolisian dan kejaksaan.

Bernard L Tanya Dosen Fakultas Hukum Undana, Kupang


Obrigado pelo texto. Percebi perfeitamente.
 
Mensagens: 980
Registado: 30/6/2008 20:42
Localização: 1

por Elias » 10/11/2009 14:20

Supremo Tribunal considera nulas as escutas a Sócrates

Jornal de Negócios Online
negocios@negocios.pt


O Supremo Tribunal de Justiça decidiu decretar nulas as certidões que envolvem escutas onde aparece José Sócrates. A notícia é avançada pelo “Expresso”, que revela que a decisão surge porque escutas ao primeiro-ministro têm de ser validadas por um tribunal superior.

De acordo com o jornal, o Supremo Tribunal de Justiça já decretou a nulidade das certidões que envolvem escutas ao primeiro-ministro.

Segundo apurou o Expresso, a decisão do STJ, presidido por Noronha do Nascimento, baseou-se no facto de escutas envolvendo o primeiro-ministro terem de ser previamente validadas por um tribunal superior.

Em causa estariam conversas entre o primeiro-ministro e Armando Vara, no âmbito do processo “Face Oculta”.
 
Mensagens: 35428
Registado: 5/11/2002 12:21
Localização: Barlavento

por Opcard » 10/11/2009 13:49

Carta aberta ao primeiro-ministro José Sócrates
por João Miguel Tavares



Excelentíssimo senhor primeiro-ministro: Sensibilizado com o que tudo indica ser mais uma triste confusão envolvendo o senhor e o seu grande amigo Armando Vara, venho desde já solidarizar-me com a sua pessoa, vítima de uma nova e terrível injustiça.

Quererem agora pô-lo numa telemovela - perdoe-me o neologismo - digna do horário nobre da TVI é mais um sintoma do atraso a que chegámos e da falta de atenção das pessoas para as palavras que tão sabiamente proferiu aquando do último congresso do PS: "Em democracia, quem governa é quem o povo escolhe, e não um qualquer director de jornal ou uma qualquer estação de televisão." O senhor acabou de ser reeleito, o tal director de jornal já se foi embora, a referida estação de televisão mudou de gerência, e mesmo assim continuam a importuná-lo. Que vergonha.

Embora no momento em que escrevo estas linhas não sejam ainda claros todos os contornos das suas amigáveis conversas, parece-me desde já evidente que este caso só pode estar baseado num enorme mal-entendido, provocado pelo facto de o senhor ter a infelicidade de estar para as trapalhadas como o pólen para as abelhas - há aí uma química azarada que não se explica.

Os meses passam, as legislaturas sucedem-se, os primos revezam-se e o senhor engenheiro continua a ser alvo de campanhas negras, cabalas, urdiduras e toda a espécie de maldades que podem ser orquestradas contra um primeiro-ministro. Nem um mineiro de carvão tem tanto negrume à sua volta.

Depois da licenciatura na Independente, depois dos projectos de engenharia da Guarda, depois do apartamento da Rua Braamcamp, depois do processo Cova da Beira, depois do caso Freeport, eis que a "Face Oculta", essa investigação com nome de bar de alterne, tinha de vir incomodar uma pessoa tão ocupada.

Jesus Cristo nas mãos dos romanos foi mais poupado do que o senhor engenheiro tem sido pela joint venture investigação criminal/comunicação social. Uma infâmia.

Mas eu não tenho a menor dúvida, senhor engenheiro, de que vossa excelência é uma pessoa tão impoluta como as águas do Tejo, tirando aquela parte onde desagua o Trancão.

E não duvido por um momento que aquilo que mais deseja é o bem do País. É isso que Portugal teima em não perceber: quando uma pessoa quer o melhor para o País e está simultaneamente convencida de que ela própria é a melhor coisa que o País tem, é natural que haja um certo entusiasmo na resolução de problemas, incluindo um ou outro que possa sair fora da sua alçada.

Desde quando o excesso de voluntarismo é pecado? Mas eu estou consigo, caro senhor engenheiro. E, com alguma sorte, o procurador-geral da República também. Atentamente, JMT.
 
Mensagens: 4385
Registado: 14/3/2009 0:19
Localização: 16

... dan Mafioso Hukum

por aefernandes » 10/11/2009 13:20

Socrates dan Mafioso Hukum
Kamis, 5 November 2009 | 03:21 WIB

Oleh Bernard L Tanya

Sulit dipercaya! Hingga kini ruang penegakan hukum kita ternyata masih dihuni para mafioso hukum.

Rekaman sadapan KPK berdurasi 4,5 jam yang diperdengarkan pada Sidang MK, Selasa (3/11) siang, mempertontonkan sindikasi busuk. Hampir semua komponen penegak hukum terlibat sindikasi ini, hanya demi menyelamatkan seorang pelaku korupsi. Yang lebih menggelikan, lembaga KPK disasar sebagai target penghancuran.

Sindikat mafia

Akal sehat siapa pun sulit mengingkari, isi rekaman itu benar-benar menunjukkan sindikat mafia. Pertama, ada upaya bersama yang disusun rapi untuk melindungi kejahatan dan pelakunya (korupsi yang dilakukan Anggoro Widjojo).

Kedua, target yang disasar untuk diserang dan dideligitimasi adalah lembaga penegak hukum dan aparatnya (KPK dan Bibit-Chandra) yang amat ngotot mengusut kasus itu.

Ketiga, ada kisah suap-menyuap yang coba dipakai sebagai alat penjinak aparat KPK.

Keempat, aktor yang terlibat adalah kombinasi berbagai kekuatan besar (pengusaha, polisi, jaksa, pengacara, oknum Lembaga Perlindungan Saksi) yang mampu membuat hitam-putih sebuah kasus.

Kelima, selain sejumlah pejabat teras kepolisian dan kejaksaan, presiden juga disebut- sebut, serta keterlibatan media.

Keenam, ada pembagian tugas yang relatif jelas, siapa kerja apa, berikut dana operasionalnya segala untuk mendukung skenario yang dipesan bos besar (Anggoro melalui Anggodo).

Ketujuh, ada intrik the end justifies the means ala Machiavelianisme dengan cara merekayasa kasus untuk menghabisi musuh, bahkan ada rencana penghilangan nyawa yang ditujukan kepada Chandra Hamzah.

Nasib Socrates

Kisah mafioso ini mengingatkan kita pada pesan Socrates, filsuf eudaimonia dan guru kebajikan. Kata Socrates, celakalah negeri yang penghuninya tidak respek pada hukum. Tahu sebabnya? Hukum, kata Socrates, adalah landasan hidup bersama yang paling utama jika kita ingin meraih/menikmati keadilan, kedamaian, kebahagiaan, keamanan, dan kesejahteraan. Karena itu, tiap pengabaian hukum, sekecil apa pun (entah dengan melanggar, memandulkan, atau memanipulasi) merupakan tindakan keji yang amat berbahaya bagi eksistensi bangsa. Begitu hukum tercabik-cabik, kehancuran di depan mata, karena yang akan terjadi adalah kesewenangan, penindasan, ketidakadilan, dan merajalelanya kebiadaban.

Socrates tidak berkhotbah. Ia bertindak dan memberi contoh, bahkan mempertaruhkan nyawanya demi kewibawaan hukum. Kita tahu, Socrates mengalami kasus yang mirip Bibit-Chandra. Konspirasi yang dibuat kaum Sofis dan pimpinan religi Olympus mengantar Socrates sebagai pesakitan di pengadilan Athena.

Pokok soalnya adalah, pertama, kritik pedas Socrates yang tiada henti terhadap kiprah kelompok filsuf Sofis yang cenderung memanfaatkan kehormatan dan keahlian mereka sebagai ahli retorika untuk memengaruhi kaum muda Athena pada cara hidup yang tidak terhormat. Kepandaian retorika bukan dipakai sebagai jalan menemukan kebenaran, tetapi sebagai alat kelicikan: membenarkan yang salah, menyalahkan yang benar.

Kedua, penolakan Socrates atas kebenaran ”wangsit ilahi” yang disampaikan pimpinan religi Olympus. Konon pimpinan religi Olympus bertanya kepada para dewa tentang siapa orang paling bijak di Athena dan jawabannya adalah Socrates. Socrates menolak ”wangsit” itu, tidak mau ditokohkan sebagai orang paling bijak.

Atas sikapnya itu, Socrates dituduh kelompok Sofis dan pimpinan Olympus sebagai ”penjahat” yang berujung ke pengadilan. Meski kerabat, teman, dan murid-muridnya membujuk dan menawarkan jasa untuk menghindari ”pengadilan sesat”, Socrates menolaknya.

Kata Socrates: pantang baginya untuk melecehkan hukum di negerinya; karena tahu hukum, maka ”wajib baginya menjalankan dan menghormatinya”; hanya orang lalim yang tidak mewujudkan apa yang ia tahu dalam perbuatan; hidup terhormat lebih utama dari materi.

Dampak

Pesan Socrates ini sebaiknya direnungkan oleh semua komponen bangsa, dari pemimpin hingga rakyat jelata. Kita sudah merasakan ragam ”penderitaan” akibat bermain-main dengan hukum; sulit mendapat kepercayaan dunia internasional, investor enggan menanamkan modal, kemiskinan meluas akibat korupsi, dilecehkan sebagai bangsa liar, dan banyak dampak buruk yang berbiak dari ketakacuhan terhadap hukum.

Saatnya pimpinan dan aparat penegak hukum menjadi contoh. Peristiwa memalukan (seperti dalam rekaman yang disadap KPK) harus menjadi kasus terakhir. Karena itu, perlu langkah segera dari pemerintah/presiden untuk membersihkan kepolisian dan kejaksaan. Tidak perlu reposisi lembaga. Yang perlu dibenahi adalah aparat dan sistem pengawasannya. Tidak ada manfaatnya reposisi lembaga jika aparat dan sistem pengawasannya tidak berubah. Biarkan institusi kepolisian dan kejaksaan tetap independen karena penegakan hukum harus tetap terjaga imparsialitasnya. Tidak ada salahnya jika sistem pengawasan yang dijalankan KPK diterapkan di kepolisian dan kejaksaan.

Bernard L Tanya Dosen Fakultas Hukum Undana, Kupang
Avatar do Utilizador
 
Mensagens: 1479
Registado: 21/4/2008 15:02
Localização: Schweiz

O factor Vara

por moppie85 » 10/11/2009 13:10

O factor Vara - Miguel de Sousa Tavares (http://aeiou.expresso.pt/o_factor_vara=f492161)



Ultimamente tenho sido industriado num conceito novo sobre a vida que é também uma filosofia de vida: ser "leve". Ser "leve" é o contrário de ser "pesado", é, parece, a capacidade de levar as coisas sempre de uma forma ligeira, de não se preocupar demasiadamente com nada nem dar demasiada importância a coisa alguma. Aconteça o que acontecer, façam o que fizerem, as pessoas "leves" levam tudo na despreocupada: nada deve ser suficientemente grave ou importante para que deixem de rir e de sorrir todo o tempo e em todas as circunstâncias. Trata-se de um conceito moderno e urbano, que a mim me deixa um pouco baralhado, até porque nos últimos anos tenho aprendido a preferir cada vez mais a chuva no campo do que os dias cinzentos na cidade. É verdade que os portugueses sorriem pouco e que sorrir faz bem à saúde e torna as pessoas mais bonitas. Mas lembro-me de a minha mãe dizer que os que vivem eternamente felizes e despreocupados, sempre a rir ou a sorrir, ou são parvos ou são inconscientes. Sim, porque é difícil distinguir onde acabam as virtudes de ser "leve" e começa a estupidez de ser leviano. A fronteira não é clara e há-de ser estreita.

Mas de uma coisa estou certo: só se pode levar as coisas numa "leve" quando se tem condições para tal. Quem vive em quadros de miséria e carência, quem tem da vida urbana uma paisagem de subúrbios desumanizados, quem tem problemas sérios de saúde, quem viu morrer um filho ou alguém muito próximo e amado, quem viu morrer uma após outra todas as ilusões, ou não é "leve" ou anda a Prozac. Poder ser "leve" é um privilégio, não toca a todos.

Mas tenho andado a pensar seriamente no assunto - tentando, claro, pensar de uma forma "leve", para que faça sentido. Muita gente, e leitores meus, acham que eu me indigno vezes de mais com coisas de mais. Não valeria a pena. Há um tipo que escreve sobre mim num blogue e que se irrita sobremaneira com o que ele acha ser a minha indignação permanente e traça de mim um retrato, até físico, que me deixa abalado. Preocupam-me, então, duas coisas: a minha recorrente indignação, tal como ele a descreve, e o facto de a minha indignação acarretar a indignação dele. Vou tentar mudar, a bem dos dois.

Em vez de dizer que as coisas me indignam ou revoltam, vou passar a dizer suavemente que elas me deprimem. Por exemplo: a história de Armando Vara, promovido ao nível máximo de vencimento na Caixa Geral de Depósitos e para efeitos de reforma futura, depois de já estar há dois meses a trabalhar na concorrência do BCP, é uma história que me deprime. Não, não, acreditem que, apesar de isto envolver o dinheiro que pago em impostos, esta história não me revolta nem me indigna, apenas me deprime. E de forma leve. Eu explico.

Toda a 'carreira', se assim lhe podemos chamar, de Armando Vara, é uma história que, quando não possa ser explicada pelo mérito (o que, aparentemente, é regra), tem de ser levada à conta da sorte. Uma sorte extraordinária. Teve a sorte de, ainda bem novo, ter sentido uma irresistível vocação de militante socialista, que para sempre lhe mudaria o destino traçado de humilde empregado bancário da CGD lá na terra. Teve o mérito de ter dedicado vinte anos da sua vida ao exaltante trabalho político no PS, cimentando um currículo de que, todavia, a nação não conhece, em tantos anos de deputado ou dirigente político, acto, ideia ou obra que fique na memória. Culminou tão profícua carreira com o prestigiado cargo de ministro da Administração Interna - em cuja pasta congeminou a genial ideia de transformar as directorias e as próprias funções do Ministério em Fundações, de direito privado e dinheiros públicos. Um ovo de Colombo que, como seria fácil de prever, conduziria à multiplicação de despesa e de "tachos" a distribuir pela "gente de bem" do costume. Injustamente, a ideia causou escândalo público, motivou a irritação de Jorge Sampaio e forçou Guterres a dispensar os seus dedicados serviços. E assim acabou - "voluntariamente", como diz o próprio - a sua fase de dedicação à causa pública. Emergiu, vinte anos depois, no seu guardado lugar de funcionário da CGD, mas agora promovido por antiguidade ao lugar de director, com a misteriosa pasta da "segurança". E assim se manteve um par de anos, até aparecer também subitamente licenciado em Relações Qualquer Coisa por uma também súbita Universidade, entretanto fechada por ostensiva fraude académica. Poucos dias após a obtenção do "canudo", o agora dr. Armado Vara viu-se promovido - por mérito, certamente, e por nomeação política, inevitavelmente - ao lugar de administrador da CGD: assim nasceu um banqueiro. Mas a sua sorte não acabou aí: ainda não tinha aquecido o lugar no banco público, e rebentava a barraca do BCP, proporcionando ao Governo socialista a extraordinária oportunidade de domesticar o maior banco privado do país, sem sequer ter de o nacionalizar, limitando-se a nomear os seus escolhidos para a administração, em lugar dos desacreditados administradores de "sucesso". A escolha caiu em Santos Ferreira, presidente da CGD, que para lá levou dois homens de confiança sua, entre os quais o sortudo dr. Vara. E, para que o PSD acalmasse a sua fúria, Sócrates deu-lhes a presidência da CGD e assim a meteórica ascensão do dr. Vara na banca nacional acabou por ser assumida com um sorriso e um tom "leve".

Podia ter acabado aí a sorte do homem, mas não. E, desta vez, sem que ele tenha sido tido ou achado, por pura sorte, descobriu-se que, mesmo depois de ter saído da CGD, conseguiu ser promovido ao escalão máximo de vencimento, no qual vencerá a sua tão merecida reforma, a seu tempo. Porque, como explicou fonte da "instituição" ao jornal "Público", é prática comum do "grupo" promover todos os seus administradores-quadros ao escalão máximo quando deixam de lá trabalhar. Fico feliz por saber que o banco público, onde os contribuintes injectaram nos últimos seis meses mil milhões de euros para, entre outros coisas, cobrir os riscos do dinheiro emprestado ao sr. comendador Berardo para ele lançar um raide sobre o BCP, onde se pratica actualmente o maior spread no crédito à habitação, tem uma política tão generosa de recompensa aos seus administradores - mesmo que por lá não tenham passado mais do que um par de anos. Ah, se todas as empresas, públicas e privadas, fossem assim, isto seria verdadeiramente o paraíso dos trabalhadores!

Eu bem tento sorrir apenas e encarar estas coisas de forma leve. Mas o 'factor Vara' deixa-me vagamente deprimido. Penso em tantos e tantos jovens com carreiras académicas de mérito e esforço, cujos pais se mataram a trabalhar para lhes pagar estudos e que hoje concorrem a lugares de carteiros nos CTT ou de vendedores porta a porta e, não sei porquê, sinto-me deprimido. Este país não é para todos.

P.S. - Para que as coisas fiquem claras, informo que o sr. (ou dr.) Armando Vara tem a correr contra mim uma acção cível em que me pede 250.000 euros de indemnização por "ofensas ao seu bom nome". Porque, algures, eu disse o seguinte: "Quando entra em cena Armando Vara, fico logo desconfiado por princípio, porque há muitas coisas no passado político dele de que sou altamente crítico". Aparentemente, o queixoso pensa que por "passado político" eu quis insinuar outras coisas, que a sua consciência ou o seu invocado "bom nome" lhe sugerem. Eu sei que o Código Civil diz que todos têm direito ao bom nome e que o bom nome se presume. Mas eu cá continuo a acreditar noutros valores: o bom nome, para mim, não se presume, não se apregoa, não se compra, nem se fabrica em série - ou se tem ou não se tem. O tribunal dirá, mas, até lá e mesmo depois disso, não estou cativo do "bom nome" do sr. Armando Vara. Era o que faltava!


Esta parte não consegui confirmar ser do Artigo:

cabei de confirmar no site e está lá, no site institucional do BCP. Vejam bem os anos de licenciatura e de pós-graduação!!!!! :

Armando António Martins Vara

Dados pessoais:

· Data de nascimento: 27 de Março de 1954

· Naturalidade: Vinhais - Bragança

· Nacionalidade: Portuguesa

· Cargo: Vice-Presidente do Conselho de Administração Executivo

· Início de Funções: 16 de Janeiro de 2008

· Mandato em Curso: 2008/2010

Formação e experiência Académica

Formação:

· 2005 - Licenciatura em Relações Internacionais (UNI)

· 2004 - Pós-Graduação em Gestão Empresarial (ISCTE)

http://www.millenniumbcp.pt/pubs/pt/gru ... eID=217516



Extraordinário... CV de fazer inveja a qualquer gestor de topo, que nunca tenha perdido tempo em tachos e no PS !

Conseguiu tirar uma Pós-graduação ANTES da licenciatura...

Ou a pós-graduação não era pós-graduação ou foi tirada com o mesmo professor da licenciatura, dele e do Eng. Sócrates... e viva o BCP e o seu "bom nome" !!!
 
Mensagens: 1331
Registado: 15/4/2008 14:12

Re: olá aefernandes

por aefernandes » 10/11/2009 12:56

mcarvalho Escreveu:já tinha saudades do teu avatar

abraço

mcarvalho


ps Por coisas assim ainda compreendo que haja quem se deixe corromper :)


Tambem acho, toma lá mas com cuidado senão nada de minimos mesmo e lá se vão os curtos...

http://www.rejeitados.com.br/?p=1156

Abraço e Bons Negócios, vai com calma os dias não terminam hoje.
Anexos
11.jpg
11.jpg (100.74 KiB) Visualizado 9422 vezes
Avatar do Utilizador
 
Mensagens: 1479
Registado: 21/4/2008 15:02
Localização: Schweiz

olá aefernandes

por mcarvalho » 10/11/2009 12:37

já tinha saudades do teu avatar

abraço

mcarvalho


ps Por coisas assim ainda compreendo que haja quem se deixe corromper :)
 
Mensagens: 7051
Registado: 17/2/2004 1:38
Localização: PORTO

por Pedro73 » 10/11/2009 12:37

aefernandes Escreveu:
mcarvalho Escreveu:O gajo está mesmo metido, não está?

Na , na está :oops:


Clarinho como a água, mas o pior de tudo voltaram a meter-lo lá... só visto contado ninguem acredita.



Já ouvimos falar da família de Socrates: do tio, da mãe e do primo ... Este agora , Armando Vara, é o "amigo" segundo as palavras do próprio. Naturalmente que a conversa que tiveram foi não foi para preparar uma ida ao futebol !

Sócrates pode-se desculpar com o facto de não ter escolhido o meio familiar e social onde nasceu, do meu ponto de vista ele apenas sai ao seus !

A questão que coloco é apenas esta: e os portugueses, que desculpa têm ?
Avatar do Utilizador
 
Mensagens: 366
Registado: 31/1/2008 16:13

por aefernandes » 10/11/2009 12:21

mcarvalho Escreveu:O gajo está mesmo metido, não está?

Na , na está :oops:


Clarinho como a água, mas o pior de tudo, voltaram a meter-lo lá... só visto contado ninguem acredita e as provas serão sempre cobertas ele é dos finos, até o varinha gosta e tão amiguinhos que são mas parece que... nada se vai passar eles são todos jeitosos. Uns safam-se outros vão tentando e conseguem tipo pedosinho dos outros... o zé povinho paga.
Anexos
10.jpg
10.jpg (86.68 KiB) Visualizado 8620 vezes
Avatar do Utilizador
 
Mensagens: 1479
Registado: 21/4/2008 15:02
Localização: Schweiz

por mais_um » 10/11/2009 12:18

Elias Escreveu:Supremo já decidiu o que fazer às escutas de Sócrates e Vara

Jornal de Negócios Online
negocios@negocios.pt
10 de Novembro

A Procuradoria-Geral da República (PGR) refere à imprensa de hoje que já está decidido o destino das certidões extraídas do processo Face Oculta, relativa às conversas telefónicas entre Armando Vara e José Sócrates. A decisão foi tomada antes das eleições, mas só será anunciada na próxima semana.

De acordo com o “Público”, as duas primeiras certidões extraídas do processo “Face Oculta”, remetidas pelo Departamento de Investigação e Acção Penal de Aveiro para a PGR, foram enviadas posteriormente para o presidente do Supremo Tribunal de Justiça (STJ), Noronha de Nascimento, que as despachou no passado dia 3 de Setembro.

Segundo a mesma fonte, que cita a PGR, "neste momento só o sr. presidente do STJ poderá revelar o teor dos despacho que proferiu", sendo que a decisão só será anunciada na próxima semana.

O “Diário de Notícias” adianta que o procurador-geral da República recebeu um despacho do Supremo Tribunal de Justiça a 3 de Setembro sobre a escuta a um telefonema de Armando Vara e José Sócrates, mas o Procurador-geral da República resolveu fazer "suspense" à volta do caso. O jornal salienta que “Pinto Monteiro não quer ainda esclarecer o essencial da questão: a certidão que envolve Armando Vara e José Sócrates deu origem a uma investigação autónoma ou foi tudo arquivado?”.

Já o jornal “I” adianta que o futuro político do primeiro-ministro pode estar nas mãos do presidente do Supremo Tribunal de Justiça, Noronha Nascimento, que já se pronunciou sobre duas certidões retiradas do processo Face Oculta. Adianta que “a decisão foi concluída cerca de duas semanas antes das eleições legislativas”.

O “I” detalha que no caso de uma investigação ao primeiro-ministro, o próximo passo seria sortear um juiz das secções criminais do Supremo. Ao que tudo indica, a decisão de enviar as duas certidões que contêm as escutas com o primeiro-ministro e Armando Vara terão de conter matéria passível de ser investigada.

Ou seja, segundo vários especialistas ao mais alto nível, contactados pelo “I”, se o tribunal de Aveiro estivesse a investigar Manuel Godinho e, numa das escutas, surgisse José Sócrates, se fosse apenas para continuar a investigação ao empresário de Aveiro, não seria necessário pedir ao Supremo Tribunal que validasse as escutas.


A justiça em Portugal ainda consegue supreender-me... :lol: :lol: :lol:

1ºSe é verdade que a decisão está tomada desde o principio de setembro, estou supreendido por nada disto transpirar antes das eleições, independentemente de haver indicios de crime ou não.

2º se existir indicios de crime considero gravissimo isso ter sido "ocultado" pelos orgãos competentes, nomeadamente a PGR e STJ.

3º Afinal quem andava ser escutado era o 1º ministro e não o presidente da republica... :lol: :lol:

Aguardemos mais um episodio desta triste novela em que se transformou a justiça em Portugal.
"Só duas coisas são infinitas, o universo e a estupidez humana. Mas no que respeita ao universo ainda não tenho a certeza" Einstein
“Com os actuais meios de acesso à informação, a ignorância não é uma fatalidade, mas uma escolha pessoal" Eu
Avatar do Utilizador
 
Mensagens: 8108
Registado: 14/11/2008 0:48
Localização: Lisboa

por mcarvalho » 10/11/2009 12:04

O gajo está mesmo metido, não está?

Na , na está :oops:
 
Mensagens: 7051
Registado: 17/2/2004 1:38
Localização: PORTO

por Pastel » 10/11/2009 11:58

Bzidroglio Escreveu:Se acabasse o sigilo bancário e passasse a ser obrigatório justificar qualquer movimento anormal, 90% da corrupção acabaria. É que mesmo depósitos em nome de primos, sobrinhos e outros parentes teriam de ser justificados.
A noticia dizia: depósitos em numerário. Rica forma de partilhar :mrgreen:
O que iria subir em flecha seriam as heranças, os acertos na lotaria, totoloto, euromilhões


É obrigatório justificar qualquer movimento anormal, seja cash, seja transferência (quer seja entrada, quer seja saída).
Há instruções do Banco de Portugal, e a maior parte dos bancos não quer participar em movimentações ílicitas de fundos. A boa Reputação vale bem mais..
Mas antigamente não era bem assim, consta que o Valentim Loureiro ganhou o Totoloto 2 ou 3x :mrgreen:
 
Mensagens: 391
Registado: 29/11/2007 11:30
Localização: 16

por Elias » 10/11/2009 11:33

Supremo já decidiu o que fazer às escutas de Sócrates e Vara

Jornal de Negócios Online
negocios@negocios.pt
10 de Novembro

A Procuradoria-Geral da República (PGR) refere à imprensa de hoje que já está decidido o destino das certidões extraídas do processo Face Oculta, relativa às conversas telefónicas entre Armando Vara e José Sócrates. A decisão foi tomada antes das eleições, mas só será anunciada na próxima semana.

De acordo com o “Público”, as duas primeiras certidões extraídas do processo “Face Oculta”, remetidas pelo Departamento de Investigação e Acção Penal de Aveiro para a PGR, foram enviadas posteriormente para o presidente do Supremo Tribunal de Justiça (STJ), Noronha de Nascimento, que as despachou no passado dia 3 de Setembro.

Segundo a mesma fonte, que cita a PGR, "neste momento só o sr. presidente do STJ poderá revelar o teor dos despacho que proferiu", sendo que a decisão só será anunciada na próxima semana.

O “Diário de Notícias” adianta que o procurador-geral da República recebeu um despacho do Supremo Tribunal de Justiça a 3 de Setembro sobre a escuta a um telefonema de Armando Vara e José Sócrates, mas o Procurador-geral da República resolveu fazer "suspense" à volta do caso. O jornal salienta que “Pinto Monteiro não quer ainda esclarecer o essencial da questão: a certidão que envolve Armando Vara e José Sócrates deu origem a uma investigação autónoma ou foi tudo arquivado?”.

Já o jornal “I” adianta que o futuro político do primeiro-ministro pode estar nas mãos do presidente do Supremo Tribunal de Justiça, Noronha Nascimento, que já se pronunciou sobre duas certidões retiradas do processo Face Oculta. Adianta que “a decisão foi concluída cerca de duas semanas antes das eleições legislativas”.

O “I” detalha que no caso de uma investigação ao primeiro-ministro, o próximo passo seria sortear um juiz das secções criminais do Supremo. Ao que tudo indica, a decisão de enviar as duas certidões que contêm as escutas com o primeiro-ministro e Armando Vara terão de conter matéria passível de ser investigada.

Ou seja, segundo vários especialistas ao mais alto nível, contactados pelo “I”, se o tribunal de Aveiro estivesse a investigar Manuel Godinho e, numa das escutas, surgisse José Sócrates, se fosse apenas para continuar a investigação ao empresário de Aveiro, não seria necessário pedir ao Supremo Tribunal que validasse as escutas.
 
Mensagens: 35428
Registado: 5/11/2002 12:21
Localização: Barlavento

por tava3 » 8/9/2009 16:38

Isso não é só aqui, naqueles programas na tv do tipo "opinião pública", todos os anti-socras também não são de nenhum partido.

:)
Plan the trade and trade the plan
 
Mensagens: 3604
Registado: 3/11/2004 15:53
Localização: Lisboa

por mais_um » 8/9/2009 15:27

Elias Escreveu:
mais_um Escreveu:És tu do DN e eu do Publico, etc....é só escolher! :mrgreen: :mrgreen:


Temos de ser uns pós outros :mrgreen: :mrgreen:


Não é o teu caso, mas é curioso ver para uns quantos membros do forum, que qualquer comentário que não seja anti-socrates é considerado parcial, os outros que são anti-socrates são sempre imparciais, inclusivé até já fui acusado de ser tirano por manifestar uma opinião contraria a de outro participante aqui no forum e são democratas, o que faria se não fossem, nem quero pensar, eu já devia estar preso, sem duvida! :twisted: :twisted:

Outra coisa engraçada que também acontece é se colocamos um artigo de opinião contrario à opinião desses elementos anti-socrates, quem escreve o artigo está a fazer um frete ao governo e está a pensar ganhar de algum modo (a sanha é tão grande que tolda-lhes o raciocinio e depois sai disparate), quem escreve artigos de opinião anti-socrates são sempre imparciais, houve um que até se deu ao luxo de colocar aqui um comentário de um apoiante do PSD, que é de certeza imparcial, sem duvida!

Isto é apenas um pequeno exemplo do que espera a quem pensa com a sua cabeça, sem precisar do poder para nada e dizem-se democratas, o que faria se não fossem!

Tenham a coragem de assumir de uma vez por todas, escrevam para "libertarem-se" do odio que tem em relação ao homem:

"Eu odeio o socrates, eu não gosto do socrates, quer ele tenha decidido bem ou mal, porque fui prejudicado por isto ou por aquilo!"

Não se armem em "virgens ofendidas"! :mrgreen:

Obrigado,

Alexandre Santos

Edit: alteração de ofendidadas para ofendidas :mrgreen:
Editado pela última vez por mais_um em 8/9/2009 17:24, num total de 1 vez.
"Só duas coisas são infinitas, o universo e a estupidez humana. Mas no que respeita ao universo ainda não tenho a certeza" Einstein
“Com os actuais meios de acesso à informação, a ignorância não é uma fatalidade, mas uma escolha pessoal" Eu
Avatar do Utilizador
 
Mensagens: 8108
Registado: 14/11/2008 0:48
Localização: Lisboa

por msp1978 » 8/9/2009 15:16

Até prova em contrário o PM não beneficiou, nem é sequer suspeito de ter beneficiado pessoalmente de nada neste processo (engraçado haver quem "não tenha dúvidas" que é corrupto).
Quanto ao desempenho politico, é de longe o PM mais moderno e reformista de que há memoria.
Só pela aposta nas energias renováveis e consequentemente na independencia em relação ao petroleo, já teria o meu voto.
Juntando-lhe a aposta no pré-escolar, ingles, novas tecnologias, etc... nem dá para hesitar.
Se me disserem q a alternativa é uma "velha do restelo" especialmente bafienta e ultrapassada, que fez aquele negócio com o Citigroup há poucos anos, então nem acredito que não haja nova maioria absoluta.

Abraços
Avatar do Utilizador
 
Mensagens: 267
Registado: 17/11/2008 0:44
Localização: 14

por Elias » 8/9/2009 14:41

mais_um Escreveu:És tu do DN e eu do Publico, etc....é só escolher! :mrgreen: :mrgreen:


Temos de ser uns pós outros :mrgreen: :mrgreen:
 
Mensagens: 35428
Registado: 5/11/2002 12:21
Localização: Barlavento

por mais_um » 8/9/2009 14:39

lutav Escreveu:eu gosto muito das noticias do DN... sempre sem fugir ao tema, sempre subtis, mas sempre parecer um pouco a voz do dono...

beijos e abraços


És tu do DN e eu do Publico, etc....é só escolher! :mrgreen: :mrgreen:
"Só duas coisas são infinitas, o universo e a estupidez humana. Mas no que respeita ao universo ainda não tenho a certeza" Einstein
“Com os actuais meios de acesso à informação, a ignorância não é uma fatalidade, mas uma escolha pessoal" Eu
Avatar do Utilizador
 
Mensagens: 8108
Registado: 14/11/2008 0:48
Localização: Lisboa

por lutav » 8/9/2009 14:00

eu gosto muito das noticias do DN... sempre sem fugir ao tema, sempre subtis, mas sempre parecer um pouco a voz do dono...

beijos e abraços
Avatar do Utilizador
 
Mensagens: 2174
Registado: 22/9/2006 22:36
Localização: 14

por Elias » 8/9/2009 13:26

Freeport: polícia inglesa confirma pagamento de “luvas”
08.09.2009 - 11h25 PÚBLICO

As autoridades inglesas têm provas que confirmam o pagamento de “luvas” no âmbito do licenciamento do outlet de Alcochete, noticia a edição de hoje do “Correio da Manhã”. Tendo em conta as novas informações, o jornal afirma ainda que o ex-presidente do Instituto da Conservação da Natureza, Carlos Guerra, não vai ser o único arguido no processo Freeport a ter de explicar os cerca de 200 mil euros depositados numa das suas contas.

Isto porque a investigação que está a ser conduzida em Londres descobriu vários depósitos em contas abertas em paraísos fiscais britânicos que envolvem alguns dos suspeitos já constituídos arguidos em Portugal. Há também três novas figuras, cujos nomes não são avançados. De acordo com o mesmo jornal, assim que a polícia inglesa enviar as novas provas que agregou ao processo, as autoridades portuguesas deverão constituir mais dois ou três arguidos.

Os depósitos foram alegadamente feitos por Charles Smith, representante da Freeport em Portugal e sócio da consultora Smith & Pedro, contratada para licenciar a superfície comercial de Alcochete. Uma informação a que os procuradores do Ministério Público Paes Faria e Vítor Magalhães terão tido acesso quando há mais de quatro meses estiveram a trabalhar em Londres com a polícia daquele país.

Entretanto, no final de Agosto, a Polícia Judiciária recebeu uma nova carta anónima onde o autor garantia que a investigação estava a seguir o primo errado de José Sócrates e que deveria ouvir antes José Paulo Bernardo Pinto de Sousa. O nome deste primo foi também avançado na última sexta-feira pela TVI (o primeiro sem Manuela Moura Guedes) como sendo supostamente “o gordo” referido em alguns emails sobre pagamentos de “luvas”. Contudo, a PJ considerou já a denúncia infundada pelo que não deverá ouvir o primo do actual primeiro-ministro.

Suspensão da investigação?

Recorde-se, ainda, que ontem o procurador-geral da República afirmou que "dentro de dias" será conhecida a resposta sobre a eventual suspensão da investigação do caso Freeport, após o arguido Carlos Guerra ter pedido o afastamento dos magistrados que conduzem o inquérito. Fonte ligada ao Ministério Público disse que o incidente suscitado por Carlos Guerra será decidido pelo superior hierárquico daqueles magistrados, ou seja, pela directora do Departamento Central de Investigação e Acção Penal, Cândida Almeida.

O ex-presidente do Instituto da Conservação da Natureza Carlos Guerra, arguido no caso Freeport, entregou na PGR um pedido de afastamento dos magistrados do Ministério Público que conduzem a investigação.

Carlos Guerra foi constituído arguido no caso Freeport em Junho passado por suspeitas do crime de corrupção passiva para acto ilícito, tendo comparecido em finais de Julho perante o juiz Carlos Alexandre, do Tribunal Central de Instrução Criminal. O processo Freeport tem ainda como arguidos Charles Smith, Manuel Pedro, Eduardo Capinha Lopes, José Manuel Marques, José Dias Inocêncio e João Cabral. O processo relativo ao Freeport de Alcochete envolve alegadas suspeitas de corrupção e tráfico de influências no licenciamento daquele centro comercial, em 2002, quando o actual primeiro-ministro, José Sócrates, era ministro do Ambiente.
 
Mensagens: 35428
Registado: 5/11/2002 12:21
Localização: Barlavento

por mais_um » 8/9/2009 11:53

Documento
Perícia pedida pelo MP diz que Freeport cumpriu a lei
por CARLOS RODRIGUES LIMA


Ministério Público do Montijo pediu parecer ao Instituto da Construção e do Imobiliário sobre os aspectos urbanísticos e ambientais do projecto. Na resposta, dois arquitectos garantiram não ter encontrado ilegalidades administrativas.

É mais um dado que vem baralhar a investigação do processo Freeport: uma perícia pedida pelo Ministério Público do Montijo (onde correu a investigação até Setembro do ano passado) ao Instituto da Construção e do Imobiliário (INCI) não detectou quaisquer ilegalidades na tramitação administrativa do projecto. A questão central no processo volta a levantar- -se: as decisões foram lícitias ou ilícitas? A diferença pode ditar a prescrição dos crimes.

O documento, a que o DN teve acesso, é assinado por dois arquitectos: António Vasco Massapina e Fernando Pinto. A ambos foi disponibilizada vária documentação apreendida no processo Freeport como, por exemplo, documentos recolhidos, em 2005, pela Polícia Judiciária no gabinete de Honorina Silvestre, ex-assessora da Câmara de Alcochete, e na empresa Smith&Pedro. Assim como outra "oficial", como decretos-lei, despachos e plantas topográficas.

E a conclusão dos peritos foram: "Os documentos colocados à disposição para análise não constituem documentação onde se detectem irregularidades de tramitação administrativa, técnicas, factos cronologicamente contraditórios, ou mesmo alterações de opinião."

No que diz respeito ao ambiente, os peritos consideraram que os "procedimentos foram de elevada exigência ambiental". "O facto de o projecto em causa ter sido recusado duas vezes, confirma que houve uma análise exigente". Recorde-se que, antes da aprovação em 2002, o projecto tinha sido chumbado duas vezes pelos serviços do Ministério do Ambiente. Quanto à integração do outlet na Zona de Protecção do Estuário do Tejo (ZPE), os peritos explicam: "Pode concluir-se que pelo menos uma parte do projecto se manteve sempre integrada na ZPE, com ou sem a sua mencionada alteração de limites." Daí, acrescentam, "esta circunstância, só por si, ajuda a demonstrar que a alteração dos limites não terá ti- do por objectivo, e seguramente, não teve por resultado tirar o empreendimento da área classificada como ZPE".

Como se percebe, esta discussão técnica acaba por ser o centro nevrálgico do processo. E terá levado a que os procuradores Vítor Magalhães e Paes de Faria tivessem, já este ano, "contratado" um novo consultor. Segundo já adiantou o jonal i, o professor Manuel Duarte Pinheiro tem prestado assessoria técnica ao Ministério Público nesta controversa questão, que dificilmente ficará resolvida.

Contactada pelo DN, a Procuradoria-Geral da República não desmentiu a existência do documento em causa, dizendo apenas que "o processo continua em segredo de justiça, pelo que não é possível, neste momento, divulgar quaisquer elementos sobre a investigação em curso".

http://dn.sapo.pt/inicio/portugal/inter ... seccao=Sul

"Só duas coisas são infinitas, o universo e a estupidez humana. Mas no que respeita ao universo ainda não tenho a certeza" Einstein
“Com os actuais meios de acesso à informação, a ignorância não é uma fatalidade, mas uma escolha pessoal" Eu
Avatar do Utilizador
 
Mensagens: 8108
Registado: 14/11/2008 0:48
Localização: Lisboa

por mais_um » 8/9/2009 11:50

para actualizar o topico... :mrgreen: :mrgreen:

Investigação
Smith desconfortável por "falar com o Ambiente"
por C.R.L.

Empresário escocês disse à polícia que 'fatman"' era o seu sócio Manuel Pedro.

Já depois de o Freeport ter sido aprovado pelo Ministério do Ambiente, Charles Smith, um dos arguidos no processo, escreveu (a 9 de Abril de 2002) um e-mail a Sean Collidge, antigo presidente da administração do Freeport, dizendo: "Embora seja contra a minha natureza, e acredito contra a sua, penso que devemos continuar o diálogo com o Ministério do Ambiente relativamente a aprovações e o seu respectivo timing".

No mesmo e-mail, Charles Smith diz que nunca teve a "intenção de fazer um planeamento durante as eleições em Portugal". Na resposta, Sean Collidge afirma ter registado o comentário de Smith quanto ao "planeamento" , acrescentando: "Penso que concordarás que não havia nada que pudessemos fazer para mudar situação em que nos encontrávamos."

Estes foram os únicos e-mails que mereceram alguma reserva aos advogados ingleses que investigaram as suspeitas de corrupção no processo Freeport. Em depoimento aos causídicos da sociedade de advogados Decherts, Charles Smith disse que o e-mail foi apenas uma resposta às críticas de Sean Collidge quanto ao chumbo de Dezembro de 2001 do Estudo de Impacte Ambiental. Ainda assim, segundo os advogados, não ficou esclarecido por que razão continuar a falar com o Ministério do Ambiente ia contra a sua própria "natureza".

Entretanto, segundo infor- mações recolhidas pelo DN, Charles Smith já disse aos investiga- dores do caso Freeport, que o fatman referido em e-mails tra- ta-se de Manuel Pedro, antigo sócio e já constituído arguido no inquérito do Departamento Central de Investigação e Acção Penal.

Almeida Rodrigues, director nacional da PJ garantiu que o "conteúdo" de uma carta anónima que relacionava uma empresa de um primo de Sócrates e o caso Freeport era "destituído de fundamento".

http://dn.sapo.pt/inicio/portugal/inter ... seccao=Sul



O Italico e o Bold são meus... :mrgreen: :mrgreen:
"Só duas coisas são infinitas, o universo e a estupidez humana. Mas no que respeita ao universo ainda não tenho a certeza" Einstein
“Com os actuais meios de acesso à informação, a ignorância não é uma fatalidade, mas uma escolha pessoal" Eu
Avatar do Utilizador
 
Mensagens: 8108
Registado: 14/11/2008 0:48
Localização: Lisboa

por pedrom » 4/9/2009 11:12

Elias Escreveu:sexta-feira, 4 de Setembro de 2009 | 10:27

Freeport: Carlos Guerra coloca em causa isenção magistrados


Um dos arguidos no caso Freeport, o antigo presidente do Instituto de Conservação da Natureza Carlos Guerra, tem dúvidas sobre a conduta dos magistrados que têm entre mãos a investigação, pelo que pediu a investigação dos mesmos, por suspeita de violação do segredo de justiça.

Segundo avança a RTP, a figura jurídica a que Carlos Guerra recorre tem por nome «incidente de suspeição» e pode ditar o afastamento dos procuradores Vítor Magalhães e Paes de Faria, ambos responsáveis pelo caso Freeport.

O incidente disciplinar ficará agora a cargo do Conselho Superior do Ministério Público, enquanto a denúncia criminal dará entrada no Tribunal da Relação de Lisboa, mas um eventual afastamento será da responsabilidade da directora do Departamento Central de Investigação e Acção Penal, Cândida Almeida, que é a superior hierárquica dos dois magistrados.

Entretanto, enquanto não houver uma decisão nesta matéria, a investigação ao caso Freeport, que segundo a edição desta sexta-feira do Diário de Notícias está praticamente concluída, fica suspensa.


Diário Digital


O bold italico e sublinhado são meus!!!!
De que vale a pena correr quando estamos na estrada errada?
Avatar do Utilizador
 
Mensagens: 2317
Registado: 29/7/2004 19:55
Localização: Ourém

por Elias » 4/9/2009 11:08

sexta-feira, 4 de Setembro de 2009 | 10:27

Freeport: Carlos Guerra coloca em causa isenção magistrados


Um dos arguidos no caso Freeport, o antigo presidente do Instituto de Conservação da Natureza Carlos Guerra, tem dúvidas sobre a conduta dos magistrados que têm entre mãos a investigação, pelo que pediu a investigação dos mesmos, por suspeita de violação do segredo de justiça.

Segundo avança a RTP, a figura jurídica a que Carlos Guerra recorre tem por nome «incidente de suspeição» e pode ditar o afastamento dos procuradores Vítor Magalhães e Paes de Faria, ambos responsáveis pelo caso Freeport.

O incidente disciplinar ficará agora a cargo do Conselho Superior do Ministério Público, enquanto a denúncia criminal dará entrada no Tribunal da Relação de Lisboa, mas um eventual afastamento será da responsabilidade da directora do Departamento Central de Investigação e Acção Penal, Cândida Almeida, que é a superior hierárquica dos dois magistrados.

Entretanto, enquanto não houver uma decisão nesta matéria, a investigação ao caso Freeport, que segundo a edição desta sexta-feira do Diário de Notícias está praticamente concluída, fica suspensa.


Diário Digital
 
Mensagens: 35428
Registado: 5/11/2002 12:21
Localização: Barlavento

por mais_um » 28/8/2009 8:52

Caso Freeport
Arguidos e suspeitas em causa



São seis os arguidos do caso Freeport: Charles Smith e Manuel Pedro (antigos sócios da empresa Smith&Pedro), Carlos Guerra (ex-presidente do Instituto de Conservação da Natureza), José Manuel Marques (antigo quadro do ICN e da Câmara de Alcochete), José Dias Inocêncio (ex-presidente da Câmara de Alcochete) e João Cabral (engenheiro, foi funcionário da Smith&Pedro).

Será neste grupo de arguidos que o Departamento Central de Investigação e Acção Penal assentará a tese da acusação.

Esta pode passar por imputar crimes de tráfico de influências e corrupção aos ex-sócios da Smith&Pedro e a actos de corrupção passiva a Carlos Guerra. Quanto ao papel de João Cabral, José Dias Inocêncio e José Manuel Marques, até à hora de fecho desta edição, não foi possível confirmar quais as suspeitas e a relação com a aprovação do projecto. Sendo certo, porém, que Marques é arguido por corrupção passiva, que poderá estar ligada ao facto de ter trabalhado para a Freeport, já depois de o projecto ter sido aprovado pelo Governo.


http://dn.sapo.pt/inicio/portugal/inter ... id=1346736
"Só duas coisas são infinitas, o universo e a estupidez humana. Mas no que respeita ao universo ainda não tenho a certeza" Einstein
“Com os actuais meios de acesso à informação, a ignorância não é uma fatalidade, mas uma escolha pessoal" Eu
Avatar do Utilizador
 
Mensagens: 8108
Registado: 14/11/2008 0:48
Localização: Lisboa

AnteriorPróximo

Quem está ligado:
Utilizadores a ver este Fórum: Arlos, Bing [Bot], hugob0ss, PAULOJOAO, rtinto e 156 visitantes